Sudah menjadi jadwal tetapku, kalo setiap dua minggu sekali mudik ke
rumah. Aku biasanya berangkat pada sabtu siang. Aku biasa berjalan kaki
kalo ke halte bus transjogja. Dari halte bus itu aku naek transjogja
jalur 3B yang langsung menuju terminal giwangan. Perjalanan pake
transjogja ini biasa ditempuh selama 30 menit. Cukup cepatlah dari pada
harus ikut bus kota biasa. Yang sopirnya sering ugal - ugalan dan
ngetemnya juga gak kenal waktu.
Sesampainya di terminal giwangan aku langsung masuk bayar retribusi.
Segera mataku ini mencari - cari bus tanggung yang bernama "Purwo
Widodo". Kenapa kusebut tanggung karena memang bodinya cuman tanggung,
diantara minibus dan bus besar. Biasanya purwo ini parkir di belakang
bus jalur Jogja - Wonosari. Bus ini biasa datangnya sekitar setengah jam
sekali.
Purwo Widodo melayani rute Batu - Praci - Wonosari - Jogja. Enaknya naik
bus ini adalah jarang ngetem dan jarang berhenti. Bus ini hanya ngetem
di terminal Batu, Praci dan Jogja. Ngetemnya pun paling cuma 30 menit
itu pun di Batu dan Jogja. Bus ini menjadi satu - satunya bus yang
melayani rute Batu - Jogja. Karena hanya satu - satunya yang melayani
jalur ini, tak heran kalo setiap sampai diterminal udah banyak penumpang
yang nunggu bus ini.
Aku sering sekali menjumpai penumpang yang satu daerah ama aku. Kadang
malah banyak yang bertanya, jadwal berangkat bus ini. Maklumlah aku udah
hampir 5 tahun naek bus ini. Sejak masih STM dulu aku udah naek bis
ini. Dilanjutin kuliah sekarang, malah hanya bis ini yang bisa
mengantarku pulang ke rumah.
Kalau bus belum datang aku biasa nunggu diruang tunggu penumpang.
Letaknya di lantai 2, deket penjual tiket dan makanan. Memang pengelola
terminal Giwangan ini tidak tanggung - tanggung dalam melayani para
pengunjungnya. Ruang tunggu penumpang ini mirip dengan ruang tunggu
penumpang yang ada di bandara Adisucipto. Sangat besar dan Mewah juga
bersih.
Aku biasanya kalo nunggu bus ini sekitar 15an menit. Tak lama setelah
itu datanglah bus Purwo Widodo yang membawa banyak penumpang. Kulihat
dari ruang udah banyak penumpang yang mau masuk bus. Padahal bus ini
baru mau parkir. Para penumpang ini seperti tidak sabar ingin menikmati
bus ini. Barulah bus parkir, penumpang yang ada dalam bus kesulitan mau
keluar. Karena calon penumpang yang udah mengunggu dari tadi langsung
menyerbu masuk bus. Dan dorong - dorangan antar penumpang pun tak
terhindarkan. Hal ini memang sering terjadi pada bus ini. Tapi gak ada
yang sampai berantem ataupun terluka. Semua berjalan wajar, hanya kadang
keluar kata - kata yang gak enak didengar.
Walaupun kelihatannya tadi banyak penumpang, tapi aku masih dapat tempat
duduk. Alhamdulillah aku tidak jadi berdiri. Kalau memang terpaksa gak
ada tempat duduk, aku milih nunggu bus yang selanjutnya aja. Biar bisa
nikmati perjalanan ini. Selang 30 menit, berangkatlah bus ini. Lega
rasanya, kalo bus ini udah mulai melaju. Siap - siap menikmati
perjalanan selama 90 menit.
Ditengah perjalanan ini, biasa dihibur oleh pengamen - pengamen yang
menyanyikan lagu nostalgia. Apalagi disamping kanan - kiri jalan dihiasi
oleh pemandangan sawah - sawah hijau. Semakin membuat suasana ini
nyaman dan pikiran yang tadinya sumpek menjadi lega. Tak jarang juga ada
pengamen yang melakukan aksiynya tak tanggung2 dengan membawa 2 gitar
dan 1 ketipung. Dengan menyanyikan lagu - lagu nostalgia apalagi bisa
pesan lagu. Dan mereka pun tidak keberatan jika ada penumpang yang minta
lagu tambahan.
Pernah juga ada pedagang buah yang nyentrik. Kalo nawarin dagangannya
pake pantun dulu. Tapi lucu juga pedagangnya. Kurang lebihnya gini,
"Pakde bude Saya cok sitohang disini jualan buah hanya buat ngisi waktu
luang aja. Ini keburu -buru soalnya nanti mau ke bandara jemput luna
maya. Mau shoting bareng" dan apalah bla bla bla... lupa aku karena
panjang banget pantunnya. Entah besok ada kelucuan dan keunikan apalagi
yang ada dalam bus ini.
Sering sekali bus ini menjadi tempat nostalgia. Karena sering ketemu
dengan teman - teman lamaku. Pernah juga ketemu dengan temanku yang udah
hampir 7 tahun gak ketemu. Dan di bus inilah aku bisa membuka memori -
memori lama yang udah hilang bersamanya.
Tak terasa 90 menit perjalanan udah hampir sampai di tempat
perhentianku. Sang kondektur udah hapal tempat biasa nurunin
penumpangnya. Lega rasanya aku sampai di rumahku. Setelah menempuh
perjalanan hampir 3 jam dimulai dari kontrakanku tadi. Dan besoknya aku
harus bersiap - siap lagi naik bus Purwo Widodo. Apakah aku akan
mendapat tempat duduk dan menikmati perjalanan ini. Ataukah aku akan
mendapat tempat berdiri dan menikmatinya sambil menahan kaki yang
pegal??? gak taulah besok yang penting aku harus siap dengan kemungkinan
yang ada. Karena semua udah di atur oleh Tuhan, dan manusia hanya bisa
menganalisa dan menjalankan analisanya tadi alias berusaha dengan
kemampuan yang udah diperhitungkan sebelumnya. Sampai jumpa lagi lek
Pur, esok kita ketemu lagi ya.... aku masih setia menunggumu.... :D